BANDA,RevisiNews.com -Banda Heritage Festival 2025 yang dibuka Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian resmi ditutup dengan semaraknya lomba belang/kora-kora, Sabtu (29/11/2025).
Event puncak bernuansa maritim itu mengambil start dari Pantai Pulau Pisang dan finis di depan Istana Mini Banda Neira ini disaksikan ribuan warga Banda.
Lomba terbagi dalam dua kategori, yakni Belang Adat dan Belang Nasional, yang menampilkan ketangkasan para pendayung dari berbagai negeri adat di Kepulauan Banda.
Untuk Belang Adat, peserta berasal dari Negeri Lontor, Pulau Ay, Kampung Baru, Nusantara, Waer, Selamun dan Negeri Pulau Hatta. Sementara Belang Nasional diikuti tim dari Negeri Tana Rata, Kampung Baru, Dwi Warna, Nusantara, Gunung Api, Walang, Lontor, Pulau Rhun, Selamun, Kampung Baru, Biyau dan Negeri Raja Wali.
Baca juga : Mendagri:Banda itu kekuatan yang tidak boleh hilang
Kemeriahan penutupan festival semakin lengkap dengan pertunjukan seni tradisi, termasuk tarian perang Cakalele yang dipentaskan grup cakalele Pulau Ay dan Lontor di halaman Istana Mini.
Tak hanya itu, tradisi Makan Patita juga digelar sebagai simbol kebersamaan dan kekuatan ikatan sosial masyarakat Banda.
Perlombaan belang sendiri dilepas secara resmi oleh Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir, didampingi istrinya Betty Epsilon Idroos.
Hadir dalam kesempatan itu Kepala Kanwil Hukum Provinsi Maluku, Sekda Maluku Tengah, unsur Forkopimda, pimpinan OPD, tokoh masyarakat, serta ribuan warga yang memadati kawasan pesisir.
Festival tahun ini kembali menegaskan Banda sebagai pusat tradisi maritim dan rumah warisan budaya yang terus hidup. Semangat masyarakat Banda menjaga adat, sejarah, dan nilai kebersamaan tampak nyata dari awal hingga penutupan rangkaian kegiatan.(Rn-01).