MASOHI, RevisiNews.com – Dalam upaya meningkatkan kapasitas generasi muda di bidang literasi media, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Maluku Tengah bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malteng menggelar pelatihan jurnalistik bagi siswa SMA sederajat se-Kabupaten Maluku Tengah.
Kegiatan yang berlangsung di ruang pertemuan Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Malteng, Selasa (21/10), dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Maluku Tengah, Rakib Sahubawa, mewakili Bupati Maluku Tengah, Zulkarnain Awat Amir.
Pelatihan ini diikuti puluhan siswa dari berbagai sekolah di Malteng, dengan menghadirkan sejumlah wartawan senior sebagai pemateri.
Baca juga : Masyarakat Banda Siap Gelar Festival Banda Heritage
Dalam sambutannya, Sekda Rakib menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Dispora yang terus berinovasi membangun kapasitas generasi muda, serta kepada insan pers yang menjadi mitra strategis dalam menumbuhkan budaya literasi di kalangan pelajar.
“Jurnalistik bukan sekadar kegiatan menulis berita, tetapi seni berpikir kritis dan tanggung jawab moral dalam menyampaikan kebenaran. Di era digital yang penuh arus informasi, literasi media menjadi sangat penting,” ujar Sahubawa.
Ia menegaskan, pelatihan ini merupakan langkah nyata menumbuhkan semangat literasi dan kepekaan sosial di lingkungan sekolah.
“Para peserta pelatihan hari ini adalah calon jurnalis muda yang akan menjadi corong informasi, pembawa inspirasi, dan penyampai kebenaran di tengah masyarakat. Tulislah kisah-kisah positif tentang sekolah, teman, dan budaya daerah,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Dispora Malteng Sukri menjelaskan, pelatihan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memperkuat kapasitas sumber daya pemuda di bidang komunikasi dan jurnalistik.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, para siswa dapat berpikir lebih kritis dan kreatif dalam menyampaikan informasi. Ini juga wadah untuk menumbuhkan minat dan bakat jurnalistik di kalangan pelajar,” jelas Sukri.
Menurutnya, di tengah derasnya arus informasi digital, generasi muda perlu dibekali kemampuan menulis dan menyaring informasi agar tidak mudah terpengaruh hoaks.
“Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan para pelajar mampu menjadi pelopor literasi di sekolahnya masing-masing, sekaligus berkontribusi dalam pembangunan daerah melalui karya tulis yang jujur dan bermakna,” tandasnya.
Pelatihan ini mendapat dukungan penuh dari kalangan insan pers di Malteng yang tergabung dalam PWI. Para wartawan yang hadir turut membimbing peserta dalam praktik menulis berita, mengenali unsur jurnalistik, dan etika pemberitaan.
Kegiatan ini ditutup dengan ajakan agar setiap sekolah membangun media internal seperti buletin, majalah dinding, atau blog yang dikelola oleh siswa.
Rakib menegaskan ditangan generasi muda yang cerdas dan beretika, jurnalistik akan menjadi kekuatan moral yang membangun bangsa.” (Rn).