Pemkab Malteng Tegaskan Tuntaskan Konflik Sawai-Masihulan

Facebook
WhatsApp

MASOHI, RevisiNews.com– Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan konflik sosial yang terjadi antara Negeri Sawai dan Negeri Administratif Masihulan secara damai, terarah dan berkelanjutan.

Bupati Zulkarnain Awat Amir (ZAA) menjelaskan penanganan konflik yang terjadi sejak 3 April 2025 lalu dilakukan dengan pendekatan komprehensif guna menjaga stabilitas dan memperkuat kohesi sosial masyarakat.

“Penanganan konflik ini tidak bisa dilakukan secara parsial atau jangka pendek, tetapi harus melalui pendekatan yang komprehensif yakni rekonsiliasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi agar pemulihan menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat,” tegas bupati dalam pertemuan bersama Forkompinda Malteng yang berlangsung di lantai 3 Kantor Bupati Malteng di masohi, Jumat (25/7/2025).

Baca juga : Ratusan Anak Ramaikan Lomba Mewarnai HAN ke-41 di Malteng

Zulkarnain mengungkapkan, sejak awal pecahnya konflik, Pemkab Malteng bersama Forkopimda dan pihak terkait telah mengambil sejumlah langkah strategis, di antaranya melakukan koordinasi intensif dengan unsur Forkopimda, memastikan situasi keamanan tetap terkendali, menyalurkan bantuan darurat, serta membentuk posko pemantauan dan pelayanan terpadu di lokasi konflik.

Selain itu, pihaknya juga mendorong penyelesaian konflik secara damai dengan melibatkan peran aktif pemerintah negeri, tokoh adat, tokoh agama dan pemuda.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh unsur yang telah bekerja keras menjaga keamanan, mulai dari Forkopimda, TNI/Polri, OPD, camat, raja, tokoh masyarakat, hingga relawan kemanusiaan,” ujar Zulkarnain.

Terkait pendekatan komprehensif yang diterapkan, Bupati menjelaskan, rekonsiliasi dilakukan melalui dialog, mediasi, dan kesepakatan damai antar-pihak.

Rehabilitasi difokuskan pada pemulihan sosial, psikologis dan ekonomi masyarakat yang terdampak, sedangkan rekonstruksi diarahkan untuk memperbaiki infrastruktur dan layanan dasar di wilayah terdampak konflik.

Ia  juga menekankan pentingnya komunikasi terbuka dan humanis antara pemerintah dan masyarakat dalam seluruh tahapan penyelesaian konflik

“Kami akan terus membuka ruang dialog yang aman dan inklusif, agar semua pihak merasa didengar dan dilibatkan dalam proses perdamaian,”Jelasnya

ZAA memastikan bahwa akses jalan yang sebelumnya sempat terputus akibat konflik kini mulai dibuka kembali guna mendukung distribusi barang dan mobilitas masyarakat.

Ia menginstruksikan agar proses mediasi dan penyusunan kesepakatan damai segera difasilitasi, dengan berlandaskan pada prinsip keadilan dan kemanusiaan.

“Kita harus buktikan bahwa Maluku Tengah mampu menyelesaikan masalah internalnya secara beradab dan bermartabat,” tandasnya.

Pemkab Maluku Tengah memastikan akan terus mengawal proses ini hingga tuntas, demi menjaga kedamaian dan masa depan masyarakat yang lebih baik. (Rn).

PENULIS

Picture of adminrevisinews

adminrevisinews

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BANNER IKLAN