PUPR Malteng Lakukan Terobosan Inovasi PAKAR, Solusi Digital Pelayanan Irigasi untuk Ketahanan Pangan Daerah.

Facebook
WhatsApp

Sosialisasi Program PAKAR

MASOHI,RevisiNews.com– Kabupaten Maluku Tengah kembali menunjukkan komitmen kuat terhadap inovasi pelayanan publik.

Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), daerah ini melahirkan PAKAR atau Pelayanan Irigasi untuk Ketahanan Pangan Daerah sebuah sistem digital yang dirancang untuk memperkuat pengelolaan aset irigasi dan mendukung ketahanan pangan secara berkelanjutan.

Inovasi tersebut digagas oleh Danny Yauwalata, ST., MT, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kabupaten Maluku Tengah, yang juga merupakan peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XV BPSDM Provinsi Maluku Tahun 2025.

Gagasan ini lahir dari keprihatinan terhadap banyaknya aset irigasi di Maluku Tengah yang belum tertata dan terdokumentasi secara baik, serta belum didukung sistem informasi yang terintegrasi.

“Air adalah kehidupan, dan irigasi adalah nafas pertanian yang berkelanjutan. Selama ini pengelolaan irigasi masih dilakukan secara manual, data tidak terpusat, dan koordinasi antarinstansi sering terhambat. Inovasi PAKAR hadir untuk menjawab semua tantangan itu,” jelas Danny kepada media ini di Masohi, Jumat (17/10/2025).

Digitalisasi Layanan Irigasi

Melalui sistem ini, Dinas PUPR memadukan teknologi informasi dengan prinsip kolaboratif lintas sektor. PAKAR dikembangkan sebagai basis data digital aset irigasi yang memungkinkan pendataan, pemantauan, dan pelaporan kondisi jaringan irigasi dilakukan secara cepat, akurat, dan transparan.

Petugas di lapangan kini dapat memperbarui data aset secara real time, sementara pimpinan organisasi dapat mengambil keputusan berbasis data aktual.

Baca juga : Bupati Malteng Terima TPAKD Award 2025 Dari Menko Perekonomian RI

Tak hanya itu, petani dan kelompok tani juga diberi ruang untuk melaporkan kondisi lapangan, baik ketersediaan air maupun kerusakan jaringan, melalui layanan yang disiapkan oleh Dinas PUPR.

“PAKAR bukan hanya sistem digital, tetapi juga wujud perubahan cara kerja aparatur menuju pelayanan publik yang lebih adaptif dan responsif,” tambah Danny.

“Kami ingin menjadikan pengelolaan irigasi bukan sekadar urusan teknis, tetapi bagian dari strategi besar ketahanan pangan daerah.”

Kolaborasi dan Transformasi Birokrasi

Kekuatan utama inovasi ini terletak pada kolaborasi lintas sektor. Dinas PUPR menggandeng Bappelitbangda, Dinas Pertanian, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Inspektorat, Balai Wilayah Sungai Provinsi Maluku, serta melibatkan camat dan kepala desa di wilayah sentra produksi pangan.

Sinergi ini diwujudkan dalam forum kerja bersama untuk memastikan sistem irigasi berfungsi optimal. Selain membangun sistem digital, tim pelaksana juga menyusun SOP pelayanan irigasi, melatih SDM teknis, serta mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi berkala.

Langkah tersebut menumbuhkan budaya kerja baru di lingkungan birokrasi  lebih terbuka, akuntabel, dan berbasis data.

Manfaat Nyata bagi Petani

Sejak diimplementasikan, PAKAR telah menunjukkan dampak positif yang signifikan. Pendataan aset irigasi kini lebih cepat dan akurat, proses monitoring lapangan menjadi efisien, dan komunikasi antara Dinas PUPR dan kelompok tani semakin lancar.

Distribusi air irigasi juga lebih teratur, jadwal tanam menjadi pasti, dan produktivitas pertanian meningkat. Dengan demikian, PAKAR turut memperkuat pondasi ketahanan pangan lokal di Maluku Tengah.

“Kami berharap inovasi ini terus dikembangkan agar dapat direplikasi di seluruh kecamatan, bahkan menjadi model nasional pengelolaan aset irigasi berbasis teknologi,” ujar Danny optimistis.

ASN Inovatif dari Daerah

Inovasi PAKAR menjadi bukti nyata bahwa pelayanan publik yang kreatif dan berdampak tidak harus lahir dari kota besar.

Dari jantung Kepulauan Maluku, lahir sebuah sistem yang mampu menjawab persoalan klasik sektor pertanian: pengelolaan air.

Melalui komitmen dan kepemimpinan yang kuat, Yauwalatta bersama timnya berhasil menularkan semangat baru bagi birokrasi bahwa pelayanan publik harus cepat, transparan, dan berpihak kepada masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah pun menaruh harapan besar agar PAKAR menjadi bagian dari strategi pembangunan pertanian berkelanjutan, sejalan dengan visi “Malteng Bangkit”, menuju masyarakat yang berdaya saing, sejahtwra, dan mandiri melalui ketahanan pangan. (Rn).

 

 

PENULIS

Picture of adminrevisinews

adminrevisinews

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BANNER IKLAN