Konflik PWI Nasional Berakhir, Hendry-Zulmansyah Sepakat Gelar Kongres Persatuan

Facebook
WhatsApp

Kesepakatan Kongres Persatuan PWI-Pusat

JAKARTA,RevisiNews.com – Konflik berkepanjangan di tubuh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) akhirnya menemui titik terang. Dua tokoh utama yang sebelumnya berbeda pandangan, Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang, menyepakati pelaksanaan Kongres Persatuan paling lambat 30 Agustus 2025 di Jakarta.

Kesepakatan ini dituangkan dalam dokumen resmi yang diberi nama Kesepakatan Jakarta, dan ditandatangani di Jakarta, Jumat (16/5) malam, dalam sebuah pertemuan yang dimediasi anggota Dewan Pers, Dahlan Dahi.

Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih empat jam itu berjalan dinamis, penuh perdebatan namun tetap mengedepankan semangat persaudaraan. Hendry adalah Ketua Umum PWI hasil Kongres Bandung 2023, sementara Zulmansyah merupakan Ketua Umum PWI hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Jakarta, Agustus 2024.

“Kita semua harus melihat ke depan dengan semangat persatuan. Ini demi mengembalikan program kerja PWI yang sempat tertahan akibat konflik,” ujar Hendry usai penandatanganan kesepakatan.

Zulmansyah menyebut momen ini sebagai sejarah penting bagi PWI. “Semoga PWI kembali guyub dan solid, baik di pusat maupun daerah,” tandasnya.

Kongres Bersama

Dokumen Kesepakatan Jakarta memuat sejumlah poin penting. Salah satunya adalah pembentukan panitia bersama untuk pelaksanaan Kongres Persatuan, terdiri dari Steering Committee (SC) dan Organizing Committee (OC), yang diisi oleh perwakilan dari kedua kubu.

SC akan diisi oleh seorang ketua, wakil ketua, sekretaris, dan empat anggota. Sementara OC akan diisi oleh ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, serta masing-masing dua orang dari bidang persidangan, pendanaan, akomodasi, dan transportasi. Totalnya, masing-masing pihak mengajukan enam nama untuk duduk di OC.

Yang tak kalah penting, semua anggota biasa PWI dipastikan dapat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum tanpa hambatan administratif yang timbul akibat konflik.

“Jika ada hambatan administratif, maka akan dihapuskan melalui mekanisme yang adil dan penuh semangat persaudaraan,” demikian tertulis dalam naskah kesepakatan yang juga ditandatangani Dahlan Dahi sebagai saksi.

Kembali ke Marwah Persatuan

Melalui Kesepakatan Jakarta, kedua belah pihak berkomitmen menyelesaikan sisa perbedaan yang masih ada sebelum kongres digelar.

“Bang Hendry dan Bang Zul menunjukkan kedewasaan dan tanggung jawab besar bagi masa depan pers Indonesia. Ini bukan hanya soal organisasi, tapi juga soal menjaga marwah profesi,” kata Dahlan Dahi.

Sebagai organisasi wartawan tertua dan terbesar di Indonesia dengan lebih dari 30 ribu anggota di 39 provinsi, rekonsiliasi ini diharapkan mampu memulihkan kepercayaan publik sekaligus memperkuat peran PWI dalam meningkatkan kompetensi dan kapasitas wartawan di seluruh tanah air, termasuk di kawasan timur Indonesia.

Dokumen Kesepakatan Jakarta memuat sejumlah poin penting. Salah satunya adalah pembentukan panitia bersama untuk pelaksanaan Kongres Persatuan, terdiri dari Steering Committee (SC) dan Organizing Committee (OC), yang diisi oleh perwakilan dari kedua kubu.

SC akan diisi oleh seorang ketua, wakil ketua, sekretaris, dan empat anggota. Sementara OC akan diisi oleh ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, serta masing-masing dua orang dari bidang persidangan, pendanaan, akomodasi, dan transportasi. Totalnya, masing-masing pihak mengajukan enam nama untuk duduk di OC.

Yang tak kalah penting, semua anggota biasa PWI dipastikan dapat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum tanpa hambatan administratif yang timbul akibat konflik.

“Jika ada hambatan administratif, maka akan dihapuskan melalui mekanisme yang adil dan penuh semangat persaudaraan,” demikian tertulis dalam naskah kesepakatan yang juga ditandatangani Dahlan Dahi sebagai saksi.

Kembali ke Marwah Persatuan

Melalui Kesepakatan Jakarta, kedua belah pihak berkomitmen menyelesaikan sisa perbedaan yang masih ada sebelum kongres digelar.

“Bang Hendry dan Bang Zul menunjukkan kedewasaan dan tanggung jawab besar bagi masa depan pers Indonesia. Ini bukan hanya soal organisasi, tapi juga soal menjaga marwah profesi,” kata Dahlan Dahi.

Sebagai organisasi wartawan tertua dan terbesar di Indonesia dengan lebih dari 30 ribu anggota di 39 provinsi, rekonsiliasi ini diharapkan mampu memulihkan kepercayaan publik sekaligus memperkuat peran PWI dalam meningkatkan kompetensi dan kapasitas wartawan di seluruh tanah air. (Red).

 

PENULIS

Picture of adminrevisinews

adminrevisinews

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BANNER IKLAN