MASOHI,RevisiNews com – Setelah enam hari terombang-ambing di laut akibat kapal mengalami mati mesin, 11 nelayan asal Masohi akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat, Kamis (22/5/2025).
Mereka diselamatkan Tim SAR gabungan setelah tujuh jam pencarian di tengah cuaca yang kurang bersahabat.
Kapal yang ditumpangi para nelayan sebelumnya bertolak dari Pasanea, Kecamatan Seram Utara Barat, pada 8 Mei 2025, menuju Desa Aduwei dan Waigama di Pulau Misol, Kabupaten Raja Ampat, untuk memancing. Namun, saat kembali ke Seram pada 16 Mei, kapal mengalami kerusakan mesin dan terombang-ambing di laut selama enam hari.
Baca juga : Polres Malteng Bangun Rumah Warga Terdampak Konflik di Masihulan
Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muhammad Arafah menjelaskan, pihaknya menerima laporan dari Camat Seram Utara Barat, Yusuf, sekitar pukul 09.50 WIT. Informasi itu menyebutkan, salah satu korban sempat mendapatkan sinyal dan berhasil mengirimkan lokasi terakhir mereka di koordinat 2° 20’ 26.99”S – 129° 0’ 40.32”E.
“Merespons laporan tersebut, tim rescue Unit Siaga SAR Bula diberangkatkan pukul 10.10 WIT menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB). Setelah tujuh jam melakukan pencarian, kapal nelayan berhasil ditemukan pukul 17.47 WIT,” jelas Arafah dalam rilisnya yag diterima, Kamis malam.
Kapal ditemukan di koordinat 2° 26’ 41.83”S – 129° 6’ 15.46”E, atau sekitar 3,4 mil laut dari titik koordinat awal. Seluruh nelayan dalam kondisi selamat dan langsung dievakuasi ke dermaga Pasanea. Mereka tiba pada pukul 21.57 WIT dan langsung diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Dengan selesainya proses evakuasi, operasi SAR dinyatakan ditutup pada pukul 22.15 WIT.
Arafah menyampaikan apresiasi kepada seluruh unsur SAR dan masyarakat yang ikut terlibat dalam operasi penyelamatan tersebut.
Tim SAR terdiri dari tiga personel Rescue USS Bula, satu anggota Pol Airud Bula, serta sepuluh orang masyarakat. Operasi ini didukung satu unit RIB, lima long boat, serta peralatan keselamatan seperti jaket pelampung dan ring buoy. Saat pencarian berlangsung, cuaca dilaporkan hujan ringan dengan kecepatan angin 5–15 knot dan tinggi gelombang antara 0,5 hingga 1,25 meter.
Adapun nama-nama nelayan yang berhasil diselamatkan yakni:
1. Bakrie Renleow (56)
2. Sarjono Katmas (56)
3. Samsudin Reunbun (56)
4. Abu Bakar Renleow (53)
5. Arobi Bugis (52)
6. Jais Reunbun (52)
7. Rustam Badduking (52)
8. Edorala (40)
9. Abdul Kadir Pakalesi (30)
10. Hamid Bugis (45)
11. Ardiansyah Munandar (28)
Kisah ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan kerja sama antarinstansi serta partisipasi masyarakat dalam menghadapi situasi darurat di laut. (RN).