Masohi, revisinews.com – Bawaslu Kabupaten Maluku Tengah menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di daerah itu untuk menggelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif.
Kegiatan yang digelar di Hotel Isabella Masohi, Senin (5/8) itu mengangkat tajuk peran pers dan media masa dalam pengawasan pilkada serentak 2024.
Kegiatan yang dibuka resmi Komisioner Bawaslu Malteng bidang Hukum Pencegahan,Permas dan Humas (HPPH) Roos Losia Kanikir itu berjalan penuh hikmat.
Kanaikir mengemukan peran pers dan media masa dalam mendukung tugas Bawaslu sebagai pengawas sangat strategis. Karenanya, Bawaslu menilai sinergitas dan kerja sama yang baik dengan insan pers dan media masa di wilayah itu sangat diperlukan.
” wilayah Maluku tengah yang luas ini membutuhkan sinergitas semua elemen masyarakat, terlebih kawan kawan pers dan media massa”.
Baca Juga : Amsuri Resmikan PAW Panwascam Seram Utara Timur Kobi
Karenanya untuk mensukseskan pelaksanaan pemilu yang jujur dan adil. Bagi kami peran wartawan dan media massa sangat penting. Bawaslu perlu menggandeng semua elemen dalam melaksanakan tugas mengawasi jalannya pilkada serentak yang akan segera berjalan ini” Tandas Kanikir.
Maksimalkan pengawasan partisipatif, Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Maluku Tengah gandengan media untuk melakukan pengawasan dalam tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Roos mengakui tantangan luas wilayah dengan black spot atau jangkauan pulau yang menantang, akan menyulitkan Bawaslu dalam pengawasan.
“Bawaslu tak bisa kerja sendri tanpa dukungan dari media,” ujar Ross. Selasa (6/8).
Dikatakan sinergitas dengan media mampu menyebarluaskan informasi kepemiluan. Sehingga pendidikan pemilu dari penyelenggara terhadap masyarakat dapat berjalan lancar.
“Melalui media juga diharapkan mampu menyebarluaskan informasi pendidikan kepada calon pemilih,” katanya.
Pasalnya Bawaslu Maluku Tengah beserta jajaran akan betul-betul menguatkan fungsi pengawasan serta menjaga integritas dan komitmen sebagai penyelenggara pemilu.
“Apapun gesekan dan tekanan yang terjadi di lapangan yang terkait tugas dan kewenangan kami, maka kami harus tetap on the track (sesuai jalur),” ucap Ross.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Maluku Tengah Stewart Toisuta, mengatakan media merupakan langkah strategis yang tidak hanya menguntungkan bagi Bawaslu dan media massa tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.
Baca Juga : Kaesang Pangarep, Percayakan Marasabessy-Aitonam Maju di Malteng
“Dengan adanya konsolidasi media ini merupakan upaya untuk mencegah penyebaran berita bohong dan berita palsu yang memiliki potensi sangat merusak karena dapat memengaruhi opini publik dalam tahapan Pilkada 2024,” ujarnya.
Media dapat berkontribusi secara signifikan dalam memastikan bahwa proses demokrasi berjalan dengan baik dan hasilnya dapat dipercaya oleh seluruh masyarakat.
“Penguatan pemberitaan pada tahapan pemilihan serentak juga memungkinkan media untuk berperan sebagai pengawas independen. Dalam hal ini media memiliki tanggung jawab untuk mengkritisi dan mengawasi jalannya proses pemilihan termasuk potensi pelanggaran hukum atau kecurangan yang mungkin terjadi,” tutup Toisuta (TIM).